Keterampilan membaca berperan urgen pada kehidupan kita karena pengetahuan diperoleh via membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini mesti dikuasai peserta didik dengan bagus sejak dini.
Rendahnya keterampilan tersebut membuktikan bahwa proses pendidikan belum memaksimalkan kompetensi dan minat peserta didik kepada pengetahuan. Praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dalam rentang waktu ini pun memperlihatkan bahwa sekolah belum berfungsi selaku organisasi pembelajaran yang menjadikan segala warganya selaku pembelajar sepanjang hayat.
 |
| Desain Induk Gerakan Literitas Sekolah |
Bagi memaksimalkan sekolah selaku organisasi pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memaksimalkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS yaitu upaya menyeluruh yang melibatkan segala warga sekolah (pendidik, peserta didik, orang tua/wali murid) dan masyarakat, selaku bagian dari ekosistem pendidikan.
“kemampuan bagi menjalankan managemen pengetahuan dan kemampuan bagi belajar terus-menerus. Literasi informasi adalah sebuah kemampuan bagi menyadari keperluan informasi dan ketika informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke pada pengetahuan yang telah ada, memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara tepat sasaran, legal, dan etis.”
Literasi tak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi alat peserta didik pada mengenal, memahami, dan memakai ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi pun terkait dengan kehidupan peserta didik, bagus di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
Sumber https://edukafile.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment