Haklo sobat pendidik segala. Bagaimana kabarnya? Semoga semuanya senantiasa berada pada limpahan Yang Maha Kuasa. Amiin. Di artikel ini saya akan membahas dan sekalus memberikan Model-Model Desain Pembelajaran .
Marilah kita bahas secara bersama-sama. Desain pembelajaran adalah proses keseluruhan mengenai keperluan dan tujuan belajar serta program penyampaiannya. Termasuk di dalamnya yakni pengembangan bahan dan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Bagi memahami lebih jauh mengenai teori dan program desain pembelajaran. Dikenal pelbagai model disain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu. Sebut saja:
Model ADDIE,
Model ASSURE,
Model Dick dan Carey,
Model PPSI,
Model AT dan T, Model Degeng,
Model Pengembangan Instruksional (MPI),
Model Gerlach dan Ely,
Model Kemp,
Model ISD dan banyak lagi yang lainnya.
Berikut pembahasan beberapa model desain pembelajaran.
1. Model ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIE yakni model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah sederhana pada pengaplikasinnya. Ini adalah desain pembelajaran yang gampang dipelajari. Sesuai dengan namanya model desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/ langkah pada pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Ada lima langkah yang dikemukakan pada model ini sesuai dengan akronimnya yaitu:
- Analysis: menganalisis keperluan bagi menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi pelajar.
- Design: menentukan kompetensi khusus, sistem, bahan didik, dan pembelajaran.
- Development: memproduksi program dan bahan didik yang akan digunakan pada program pembelajaran.
- Implementation: menjalankan program pembelajaran dengan menggunakan desain atau spesifikasi program pembelajaran.
- Evaluation: mengerjakan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.
(diadaptasi dari Pribadi, 2010:127)
2. Model ASSURE
Model ASSURE adalah langkah merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan pemakaian terknologi dan media. Model ASSURE menggunakan tahap demi tahap bagi membangun perancangan pembelajaran yang dapat dilihat dari nama model tersebut, yaitu ASSURE. Menurut Smaldino, A yang berarti Analyze learners, S berarti State standard and Objectives, S yang kedua berarti Select strategy, technology, media, and materials, U berarti Utilize technology, media and maerials, R berarti Require learner participation dan E berarti Evaluated and revise (Tepen, 2012). Model disain pembelajaran yang dikembangkan oleh Sharon E. Smaldino, James D.
Russel, Robert Heinich dan Michael Molenda ini adalah akronim dari:
• A nalilyze Learner
• S tate Objectives
• S elect Methods, Media,and Materials
• U tilize Materials
• R equires Learner Participation
• E valuate and Revise
3. Model Gerlach dan Ely
Model pembelajaran Gerlach dan Ely adalah suatu sistem perencanaan pendidikan yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena pada model ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar mendidik yang bagus, sekalipun tak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Pada model ini pun diperlihatkan hubungan antara faktor yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan pada suatu rencana bagi mendidik.
Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely (1971) dimaksudkan selaku pedoman perencanaan mendidik. Pengembangan program instruksional menurut model ini melibatkan sepuluh unsur seperti terlihat pada flow chart di halaman berikut.
3. Model Dick and Carey
Perancangan pendidikan menurut program pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey. Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di pada proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa urutan strategi. Urutan strategi ini tidaklah kaku. Tetapi dari yang ditunjukkan Dick & Carey, bahwa telah banyak pengembang alat yang mengikuti urutan secara ajek dan berhasil memaksimalkan alat yang tepat sasaran.. Dick and Carey memilah sembilan tahap pada menyusun pembelajaran selaku berikut:
- Tahap 1: Identify Instructional Goals
- Tahap 2. Conduct Instructional Analysis
- Tahap 3. Identify Entry Behaviors and Learner Characteristics
- Tahap 4: Write Performance Objectives
- Tahap 5. Develop Criterion-Referenced Test Items
- Tahap 6. Develop Instructional Strategy
- Tahap 7: Develop and Select Instructional Meterials
- Tahap 8: Develop and Conduct Formative Evaluation
- Tahap 9: Develp and Conduct Summative Evaluation
4. Model PPSI
Model PPSI ini yakni gabungan dari perencanaan pendidikan versi Performance Based Teacher Education (PBET), perencanaan pendidikan sistematika dan perencanaan pendidikan model Davis. Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Program Instruksional)
Istilah program instruksional pada PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan program, karenanya PPSI pun dapat disebut menggunakan pendekatan yang berorientasikan di tujuan. Model pengembangan instruksional PPSI ini mempunyai 5 langkah utama, yaitu:
1. Perumusan tujuan, terdiri dari:
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini mesti memenuhi 4 kriteria yaitu:
- Menggunakan istilah operasional
- Berbentuk hasil belajar
- Berbentuk tingkah laku
- Hanya satu jenis tingkah laku
2. Pengembangan alat evaluasi, meliputi:
- Menentukan jenis tes yang digunakan bagi menilai tercapai tidaknya tujuan merencanakan pertanyaan (item) bagi menilai masing-masing tujuan
3. Kegiatan belajar, meliputi:
- Merumuskan segala kemungkinan kegiatan belajar bagi mencapai tujuan
- Menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu ditempuh
- Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh
4. Pengembangan program kegiatan, meliputi:
- Merumuskan bahan pembelajaran
- Mengaplikasikan sistem yang dimanfaatkan
- Alat pembelajaran atau buku yang dimanfaatkan
- Menyusun jadwal
5. Pelaksanaan, meliputi:
- Mengadakan pre tes
- Menyampaikan bahan pembelajaran
- Mengadakan pos tes
d. Perbaikan
5. Model Degeng
Degeng (1997:13) mengemukakakan delapan langkah disain pembelajaran yang berkonteks model elaborasi yaitu:
- Analitik tujuan dan karakteristik Bidang Studi
- Analitik sumber belajar (kendala)
- Analitik karakteristik si-belajar
- Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran
- Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran
- Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
- Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan
- Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
6. Model Pengembangan Instruksional (MPI)
Secara umum MPI menurut Atwi Suparman terdiri dari tiga tahap yaitu tahap mengidentifikasi, tahap memaksimalkan, dan tahap mengevaluasi dan merevisi. Adapun tahap-tahap tersebut yakni selaku berikut:
a. Tahap Mengidentifikasi
- Mengidentifikasi keperluan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum
- Menjalankan analitik instruksional
- Mengidentifikas perilaku dan karakteristik pelajar
b. Tahap Mengoptimalkan
- Menulis tujuan instruksional khusus
- Menulis tes referensi patokan
- Menyusun strategi instruksional
- Mengoptimalkan bahan instruksional
c. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi
Mendesain dan menjalankan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi
Sahabat tentu akan mengeksplorasi lebih jauh lagi mengenai model-model disain pembelajaran sesuai dengan keperluan pembelajaran di pengaturan yang spesifik
7. Model J.E. Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
- Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi.
- Menganalisis karakteristik peserta didik
- Menentukan TIK atau Kompetensi Basic.
- Menentukan bahan pembelajaran
- Menetapkan penjajagan awal (pre test)
- Menentukan strategi belajar mendidik
- Mengkoordinasi alat penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu dan tenaga.
- Mengadakan evaluasi
8. Model ISD (Instructional system design).
Rancangan program pembelajaran adalah prosedur terorganisir yang melingkupi strategi menganalisis, menyusun, memaksimalkan, menjalankan dan menilai pembelajaran. Strategi ini, pada setiap poses mempunyai mendasar yang terpisah pada teori maupun praktek seperti halnya di proses ISD secara keseluruhan. Pada pengutaraannya yang lebih sederhana yakni selaku berikut :
- Menganalisis yakni mengidentifikasi apa yang dipelajari.
- Menyusun yakni menspesifikasi proses dan produk.
- Mengoptimalkan yakni memandu dan menghasilkan bahan pembelajaran.
- Menjalankan yakni menggunakan bahan dan strategi pada konteks.
- Menilai yakni menentukan kesesuaian pembelajaran.
Terdapat yang lainnya :
MENUJU LINK
Contoh Jawaban Tugas Penilaian Diri Guru Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi 2019
Contoh Jawaban LK 1 Konsep HOTS Tugas Lembar Kerja dan Rubrik In 1 Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi Tahun 2019
Contoh Jawaban LK 2 Analisis Unit Pembelajaran Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi Tahun 2019
Demikianlah Model-Model Desain Pembelajaran dan Format Fungsi LK-3 Diklat PKB Via PKP Dengan menggunakan Zonasi. Silahkan model mana yang Bapak Ibu pergunakan. Selamat belajar. Sekianlah dan terima kasih
Sumber https://edukafile.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment